Aspek Aspek Tari

Selasa, 09 Februari 2016

1. Bentuk
Sebuah tari akan menemuan bentuk seninya bila penggalaman batin pencipa (penata tari) maupun penarinya dapat menyatu dengan penggalaman lahrnya (ungkapannya), yaitu tari yang disajikan bias menggetarkan perasaan atau emosi penontonnya. Dengan kata lain, penonton merasa terkesan setelah menikmati pertunjukn tari.
Berdasarkan bentuknya tari dibedakan menjadi dua, yaitu representasional dan non representasional:
a. Tari representasional adalah tari yang menggambarkan seorang petani, tari nelayan melukiskan seorang nelayan.
b. Tari non reprentasional, yaitu tari yag melukiskan sesuatu secara simbolis, biasanya melalui gerak-gerak maknawi. Contohnya adalah tari golek, tari klana topeng, tari bedaya, tari serimpi, tari monggawa, dan sebagainya.


2. Gerak
Adalah tenaga atau energi yang mencakup ruang dan waktu
Gerak dibedakan menjadi 2 yaitu gerak murni dan maknawi
a. Gerak murni (pure movement) atau disebut gerak wantch adalah gerak yang disusun dengan tujuan mendapatkan bentuk artistic (keindahan) dan tidak mempunyai maksut-maksut tertentu.
b. Gerak maknawi (gesture) atau gerak tidak wantah adalah gerak yang mengandung arti atau maksut tertentu dan telah distilasi (dari wantah menjadi wantah), misalnya gerak ulap-ulap dari tari jawa merupakan stilasi dari orang yang sedang marah dan sebagainya.

3. Tubuh
Adalah alat wahana instrumen dalam tari.
keadaan tubuh sangat penting bagi seorang penari. Sebab, bagi seorang penari tubuh merupakan sarana komunikasi kepada para penontonnya ketika sedang membawakan perannya. Oleh karena itu bagi seorang penari bentuk tubuh yang khas sering menghadirkan teknik-teknik gerak yang khas pula. Postur tubuh yang tinggi-besar akan mempunyai tenik gerak yang berbeda dengan postur tubuh yang kecil ketika melakukan sebuah tarian yang sama.

4. IramaAdalah Iringan dalam tarian yang bisa membuat tampilan penari tersebut menjadi lebih bagus.
 tiga kepekaan irama yang harus dikuasai oleh seorang penari.
a. Kepekaan terhadap irama iringan (lagu atau gending), dalam hal ini seorang penari harus peka terhadap irama yang ditarikan.
b. Kepekaan terhadap irama gerak yaitu menggerakan anggota tubu dengan tempo yang telah ditentukan. Jadi, dalam hal ini seorang penari arus peka terhadap gerakan anggota tubuh (menari) kepada tempo irama yang sedang berbunyi.
c. Kepekaan terhadap irama jarak, maksutnya adalah penggambilan jarak antar anggota tubuh yang digerakan sesuai dengan tata atuaran yang ditetapkan pada suatu tarian tertentu. Dan ditentukan oleh irama atau tempo dalam tarian.
 
5. JiwaJiwa adalah istilah abstrak. Sedangkan tubuh dalam arti pisik adalah kongkret. Jiwamerupakan satu kesatuan yang unik dari kesan-kesan, intuinsi-intuinsi dan keyakinan yang menafsir seluruh penggalaman. Kekuatan jiwa bias dikatakan sebagai tingkat kekuatan proses-proses stimulatif yang mengikuti persepsi (tanggapan) maupum motivasi (pendorongnya), karena penggalaman-penggalaman yang belum dipahami secara baik tidak akan membantu untuik memunculkan ebuah ungkapan. Dengan kata lain adalah apa yang belum terkesan tidak dapat terungkapkan.
 
Nonton Anime Baca Komik Short Url Forum Indo Manga